Wednesday, July 18, 2012

surat c i n t a ?

Untukmu yang selalu ku lihat...

Hai, apa kabar? Apakah kamu bosan mengetahui bahwa aku memperhatikanmu? Kurasa kau tetap tau walau seribu satu cara ku coba untuk mengelak. Beberapa hari ini memang sangat membosankan mungkin bagimu, mengetahuiku mengagumimu. Mengetahuiku mengamati semua gerak-gerikmu. Namun berbeda bagiku, aku begitu menikmati seluruh proses ini. Proses dimana aku harus bersabar.

Sedang apa kah kau gerangan? Menikmati harum khas tanah di malam ini. Dingin menusuk tulangmu tidakkah cukup untuk menggambarkan perasaanku sekarang? Atau kau sedang berkebingungan memikirkanku yang selalu mengusik kehidupanmu? Sebenarnya bukan mengusik, aku peduli. Yaa aku peduli. Hanya saja aku terlalu tolol untuk mengekspresikannya. Dan yang keluar hanyalah hal bodoh yang selama ini kau lihat dan membuatmu menganggapku tolol.

Untukmu, pria yang memiliki senyum melankolis....

Aku sudah paham dengan perasaanku saat ini. Namun, aku masih sedikit menggeleng kita ditanya apakah perasaanku ini benar-benar cinta? Yang aku tau adalah, rasa ini tumbuh lebih cepat dari yang aku duga. Dan kini masih bertahan selama ini. Mungkin kau memang tidak percaya. Namun, aku merasakannya.

Sudahlah, bagiku melihat senyum manismu itu sudah luar biasa. Walaupun aku tahu senyum yang kau torehkan itu bukan untukku. Aku tahu itu. Tatapan matamu tidak megarah ke parasku yang sebenarnya tak terlihat di kelopak mata indahmu. Tapi aku tak menyesal, aku mencintaimu tulus.

Pria yang selalu bisa membuat syaraf dalam otakku bermelodi cinta....

Mungkin aku terlalu dan terkesan menggombal. Tapi sekali lagi aku tegaskan, aku tulus. Aku jujur mencintaimu apa adanya. Tak peduli kau terlahir dan berasal dari mana. Tak peduli seberapa dekat jarak antara kita setiap harinya. Tak peduli kau adalah teman dari beberapa sahabatku. Aku tak peduli.

Kau tau? Entah mengapa hanya kau yang sanggup membuat jantungku berdegup kencang saat bersamamu. Kau tau? Hanya kau yang mampu mematikan syaraf rasa maluku dan berusaha menjadi orang yg berbeda di depanmu. Hanya kau yang mampu bermelodi di mimpi-mimpiku. Semangatmu, ........

Kau bukan zat, buakn unsur, bukan oksigen, air, maupun udara. Bukan obat bius yang selalu bisa mematikan beberapa saat syarafku. Tapi kau adalah KAU, dirimu, pria yang sanggup membuatku sedikit merasa nyaman. Kau hebat, kau............ Aku terlalu bingung untuk mengungkapkannya. Dan aku sudah terlampau naif tentang hal ini. Maaf,...


Dari:
Penggemar setiamu yang terlalu naif dan pengecut di hadapanmu



p.s : yg aku tulis bukan selalu kisahku, yg kalian baca bisa jadi kisah asliku

No comments:

Post a Comment

silahkan komentarnya :) makasih yaaaaaa.