Saturday, December 31, 2016

Photolistic!

Ga terasa ya udah mau 2017. Banyak banget postingan tentang resolusi ataupun flash back selama setahun belakangan ini. Tapi postingan ini ga akan ngebahas tentang resolusi atau pun kaleidoskop kok. Mungkin tulisan itu akan menyusul (kalo sempat). Haha.

Aku ingin membahas salah satu event yang aku jalanin dalam tahun 2016 ini. Photolistic yaps! Salah satu event dari departemen pers mahasiswa himpunan mahasiswa teknik industri. Photolistic merupakan workshop fotografi dimana pada tahun 2016 mengusung tema 'Lighting: Stage Photography' dengan pembicara Arbain Rambey dan Ardianto.

Yang ngebikin aku pengen nulis tentang ini adalah, karena aku menjadi bagaian kepanitiaannya. Disini aku mendapat amanah sebagai koordinator sponsorship. Hmm kelihatannya berat ya. Iya emang berat. Tapi.... dari situ aku belajar banyak hal. Awalnya aku, Najib (ketua panitia), dan Aryo (koor acara) melakukan rapat kecil. Ini ide najib sih, dunno why dia percaya sama aku dan Aryo untuk semacam jadi pemikir awal sebelum kepanitiaan terbentuk. Pokoknya setelah itu kami bertiga jadi sering ngobrol ditambah sama Mbak Gandhi. Nah, Mbak Gandhi ini adalah kakak tingkat yang wawasan tentang fotografinya lebih kece lah dari kami semua, jadi masukannya sangat membantu. Walaupuan Mbak Gandhi orangnya agak hmmm hyper tidak jelas, tapi so far dia asik dan baik banget wkwkwkw.

Najib-Gandhi-Aku-Aryo


Aku bahkan lupa sejak bulan apa kami kerja. Kalo ga salah mulai dari Maret/April sampai hari H di bulan September. Jatuh bangun buat event ini terlalu banyak. Panas dingin buat ini juga sering. Bahkan waktu rapat koor, ga disangka menyindir secara keras pun terjadi. Tapi semua itu aku tau kok kalau untuk kebaikan bersama. Karena anak-anak semeseter 4 (waktu itu) dan 5 (saat ini) memang butuh untuk disadarkan.

Aku tahu, banyak banget kekuranganku selama disitu. Bahkan aku sedikit merasa bersalah ketika pada akhirnya kami harus down grade dari rancangan awal karena kondisi finansial. Namun setidaknya aku merasa melakukan banyak hal disini, walaupun Tuhan berkata kalau usahaku belum terlalu membuahkan hasil. Niat awalku menerima tawaran Najib untuk menjadi koor karena aku ingin memberikan kontribusi lebih dibandingkan semester sebelumnya di kepanitiaan yang lain. I wanna say thank you for the chance.

Dari situ aku belajar banyak hal. Menjadi koordinator bukanlah hal yang mudah bagiku. Aku yang notabene tidak enakan harus mengatur anggotaku untuk melakukan pekerjaan bersama. Beberapa hal yang aku pelajari adalah :

1. Pengambilan Keputusan
Kebayang ga sih, aku itu orangnya lama banget kalo mikir. Hal ini dikarenakan aku takut dengan pilihanku sendiri. Aku harus benar-benar memikirkannya, memikirkan dampak kedepannya apakah menguntungkan atau tidak. Sejauh aku menjadi koordinator, aku dituntut untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Salah stau caranya adalah dengan memusyawarkan bersama anggotaku dan koor yang lain. Meminta pendapat dan langsung implementasi. Fury, salah satu orang yang sangat membantuku dalam hal ini. Dia mengajariku berfikir tenang, rasional, tapi cepat untuk mengambil keputusan. Thnk dude!

2. Kerjasana dan Komunikasi
Pengalamanku jadi anggota slaah satu divisi di event lain sebelumnya membuatku sedikit traumatik. Mendapatkan koor yang sedikit tidak terbuka dan selama disitu aku terkesan gabut. Menurutku hal ini dikarenakan kurangnya kerjasama dan komunikasi. Tentu saja belajar dari pengalaman itu, aku mencoba menerapkan komunikasi yang lebih intens dengan anggotaku. Selain itu aku membagi tugas agar lebih sistematis. Walaupun pada pelaksanaannya mereka masih belum begitu terbuka (kebanyaakan anggotanya soalnya adik tingkat) tapi paling engga sudah lumayan. Kalau ada masalah atau aku bingung untuk menentukan suatu hal, maka mereka mau memberikan saran yang bagus.

3. Kekeluargaan
Hai gais persma 2014. Kalian sadar ga sih, kita jadi lebih akrab gara-gara ini? atau cuma aku saja .-. Dari sini, kita jadi sering ngobrol. Sering menghabiskan waktu untuk bahas ini walaupun kadang suasananya tegang gitu sih karena suatu hal. Cuma dari sini aku jadi lebih kenal sama kalian masing-masing. Aku bisa ngebaca sedikit tentang kepribadian kalian dari sini (ah kalian juga pasti jadi tau aku kek mana). Selain sama anak 2014nya, aku juga jadi lebih kenal sama anak-anak 2015 yang tadinya aku nggak kenal sama sekali -_- hehe.

4. Keyakinan
Kalau kata Najib sih suruh realistis aja. Kalau kata Aryo sih kita pasti bisa. Dan ketika memegang keyakinan bahwa kita mampu diimbangi untuk terus berusaha, hal yang tadinya tidak mungkin bisa menjadi mungkin sesuai dengan porsinya. Aryo nih, orang paling terpositif sedunia yang selalu berfikir positif walau dikeadaan sepanik apapun hueehe. Sekarang Aryo ini keren lhoh, ikutan kegiatan leadership gitu-gitu deh. Yaampun kapan aku bisa sehebat dia hehe.

Atas: Rere-Ichi-Aku-Icha-Mahda
Bawah: Fury



Well, terimakasih photolistic 2016!
Bibu.

Friday, December 30, 2016

Jalan-jalan ke delart#11

Tanggal 27 Des 2016 kemarin, aku dan Yara janjian buat ke delart. Delart itu singkatan dari delayota art. Itu merupakan pameran seni yang diselenggarakan oleh anak-anak dr delayota (sma n 8 yogyakarta). Pameran tersebut diselenggarakan di JNM (Jogja National Museum). Kali ini delart yang udah tahun ke 11 look! how old are we :( perasaan baru kemarin SMA mengusung tema 'Aksaraya-Selami dunia buku lebih dalam dari mariana'. Jujur, aku tidak mengerti makna tersiratnya karena emg bukan anak seni. Cuma penikmat saja. Ohya delart ini berlangsung dr tanggal 26-30 Desember lhoh. Jadi hari ini hari terakhir dan masih bisa lihat2. FYI, it's totally FREE!

Aku dan Yara janjian langsung ketemu di tkp jam 4 sore. Aku datang jam 16.05 sore dan Yara telat setengah jam karena macet. Jogja kalo liburan tahun baru gini padet sekali :(. Setelah nunggu Yara, kami berdua masuk ke dalam. Secara keseluruhan, semakin kesini delart semakin tematik dan padat. Dulu jamanku delart diselenggarakan di TBY (taman budaya yogyakarta) tapi kalau ga salah udah dua tahun ini venue-nya pindah di JNM. Kalo dari perbedaan tempat TBY menurutku lebih luas, kalau JNM lebih sempit tapi lebih bisa terkonsep gitu sih. I dunno sih. Aku dulu bukan panitianya.

Karya-karya disini (yang aku baca deskripsinya) kebanyakan menekankan tentang penitngnya bahasa. Bahasa verbal maupun non-verbal. Sejauh aku (yang cupu seni) melihat, so far so goood  kok. Mulai dari karya-karyanya yang maknanya dapet dan juga dari panitianya yang ramah-ramah hehe.

Di bawah, ada beberapa foto tentang karya maupun kenarsisanku dan Yara. hehe. Mumpung masih ada waktu beberapa jam lagi, ayo segera mampir ke JNM yaa!!

Bibu.












Monday, December 26, 2016

Trip to Semarang

Halo! Sudah lama sekali rasanya tidak nulis disini. Terakhir kali nulis itu awal tahun 2015 which is itu udah tahun lalu. Kali ini, aku bakal nulis tentang liburan (semester kemaren) sama temen-temen kuliah. Yaps aku tau kalau ini sudah so yesterday liburannya, tapi buakankah mengabadikan moment itu tidak salah. Yasudah, let's get started!

14-17 Januari 2016 it was fun!
Aku-Gresma-Nia-Ana sengaja liburan ke Semarang which is itu adalah rumahnya Delia. Kenapa bisa memutuskan ke sana. Hmm gini ceritanya, awalnya kami berencana liburan ke Bandung (kalo ga salah misal kita ke Bandung, si Ekki bisa join). Tetapi karena beberapa hal kami memutuskan ke Semarang aja. Beberapa hal itu tuh kayak kita disana ga penak karena ga ada kerabat (ada ding budhenya Gresma, tapi Delia tidak nyaman kalo misal bukan punya ortu sendiri), terus keknya dikarenakan rumah budhenya agak jauh dari mana-mana dan mobil cuma satu. Tapi kalo masalah mobil sebenernya bisa diakalin sih. Yaaa pokoknya gitu deh, tau sendiri cewek rempongnya kek mana. Dan finally tujuannya ke rumah Delia. Gegara kita ga jadi ke Bandung, si Ibnu sempet agak gimana gitu soalnya tadinya kami janjian dan dia sudah mengiyakan buat ngajak kami keliling gitu deh. wkwk.

Aku dan Gresma berangkat dari Jogja naik shuttle, terus si Ana sama Nia berangkat dari Solo naik bis. Kebetulan (udah direncanain deng hehe) sampai di semarangnya jamnya samaan. Kami turun di terminal Banyumanik dan Delia dah nunggu di dalem mobil dengan dandanannya yang kayak ibu-ibu (bukan menor tapi cuma pake kaos pendek terus kerudungnya yg gede langsungan gitu wkwkw). Habis itu kami semua langsung ke rumah Delia yang jaraknya deket dari situ.

Karena sudah sore kami ga kemana-mana hari itu. Seingetku kami malamnya cuma muter-muter trus makan sama orang tua Delia di restoran yang-tidak-begitu-jauh-dari-rumah-tapi-muter-muter. Aku ga ngerti sama jalanan di Semarang ini. Jalannya naik turun dan muter-muter :( tapi nggak separah Solo sih yang banyak jalan searahnya. hueeheh.

Lanjut hari kedua, kami jalan-jalan ke Kota Lama (?) atau Kota Tua (?). Ngapain disana? Yaaa foto-foto hehe. Apalagi yang dicari :(. Pokoknya kami dari pagi mau ke siang gitu di Kota Lama sampai bosen. Terus lanjut solat dhudur di mesjid yang itu lah. Terus makan dan lanjut ke Citra Land (?) or Grand Citra(?) Pokoknya itu adalah perumahan elite yang hmmm..... asik juga suasananya. Asri sih, cuma masih belum sepenuhnya berpenghuni waktu itu. Di depan dari perumahan itu ada ferris wheel. Kita bisa naik itu dengan membayar 15k kalo belum naik ya. Pemandangannya bagus! Terus berakhir makan di Tea House. 

Lanjut hari berikutnya kami ke Cimory sama ortu Delia juga huehee (seneng soalnya ditraktir ckck). Kami makan siang terus kami foto-foto di farm-nya. Sedangkan om sama tante tetep duduk di resto sambil nungguin kami foto-foto di bawah hehe. Nah ada yang lucu sebelum berangkan ke cimory. Awalnya tante (mama Delia) pengen banget ngajakin ke Bandengan, tapi om pengennya ke cimory aja yang deket. Nah diantara kami ada yang belum pernah ke cimory maupun bandnegan. Kan disuruh milih kan, nah akhirnya kami milihnya pake koin. Memang koplak sekali teman-teman saya wkwk. Kalo ga salah yang kepilih tuh bandengan tapi si om bilang cimory ajah wkwk. Kami sih ikut saja :)). Yaah pokoknya gitu deh. Ohya sorenya kami misah sama ortu Delia, kami ke Sam Poo Kong. Aku lupa keknya bayarnya masuk 5k cmiiw. Biasa kami disana foto-foto gitu. Nah,.... malemnya ini kami ke simpang lima dan nganterin Nia ketemu om dan tantenya (iya ga sih(?) hari yg ini bukan ya). Jadi intinya Nia bakal balik ikut om sama tantenya gitu malamnya.

Hari terakhir. Cuma tinggal berempat soalnya Nia semalem dah balik. Pagi-pagi kami ke Kota Lama (lagi) buat foto di depan pintunya di pabrik rokok yang saya tak tau namanya wkwkw. Habis itu ke CFD di simpang lima. Aku baru tahu, ternyata CFD disini mirip kayak sunmor di UGM. BANYAK JAJANAN wkwkw. Bahkan kami yang belum mandi saja sudah jajan banyak :( (ini nih kalo ketauan mama dimarahin). Terus kami bablas sekalian cari oleh-oleh khas semarang gitu. Dan setelah itu kami balik ke rumah Delia. Kami packing dan siangnya kami pulang ke kota masing-maisng.

Pulangnya aku dan Gresma naik bis ke Jogja, Ana juga pulang ke Solo naik bis sih tapi sendirian huhu kasian. Tapi seneng sih liburannya ga nganggur di rumah. Selain bisa silahturahmi ke rumah temen, bisa juga liburan main-main dan foto-foto gitu hehe. Sedih nih, liburan yang sekarang ga bisa main-main lagi bareng. hehe. Pada ada agenda lain keknya. It's Oukaaay! Pan-kapan lagi yaa gaes. huehehe.

Ohya ini foto-fotonya di bawah yaap!

Sayag kalian, sayang kamu!
XOXO

meh - delia - ana

'belum siap' ana - nia - delia - gresma

nasib di belakang aku tak ada

di depan ferris wheel

cimory

sam poo kong 1

sam poo kong 2

cimoryhhhh

ini lho gerbang pabrik rokok

lucu yhaaa

simpang lima!